Tanah Retak di Kecamatan Sawahan, Banser: Siaga Satu
Sawahan | nunganjuk.or.id – Tanah retak tidak hanya terjadi di Kecamatan Ngetos, Nganjuk. Tapi juga terjadi di Kecamatan Sawahan.
Tepatnya di Dusun Petungulung, Desa Margopatut. Ratusan warga dilaporkan mengungsi.
“Benar ada retakan sehingga membuat sebanyak 164 orang mengungsi,” ujar Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sawahan, Badrus Syafa’ saat dikonfirmasi NU Online Nganjuk, Selasa (22/2/2021).
Tanah retak itu, kata Syafa’, sepanjang 300 meter dan membuat warga resah takut terjadi longsor. Mereka trauma melihat longsor di Selopuro. Warga mengungsi saat hujan.
Sebanyak 164 jiwa tersebut dari 51 KK yang tersebar di tiga RT di Dusun Petungulung. Lokasi pengungsian mereka yakni di rumah lima warga yang dinilai aman.
“Sehingga dari MWCNU Sawahan mendirikan Posko guna memantau kondisi terkini di daerah-daerah yang tanahnya retak tersebut,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Sawahan, Imam Bukhori, menyampaikan saat ini ia dan puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) melakukan reaksi cepat guna meminimalisir dampak dari peristiwa alam tersebut.
“Kami telah melakukan giat diantaranya normalisasi sungai pasca banjir dan longsor di Dusun Tosari, Desa Kebonagung, membuat tanggul untuk mencegah banjir dan longsor di Dusun Klonggean, Desa Siwalan dan membagikan sembako di beberapa wilayah se-Kecamatan Sawahan melalui Pos Pantau NU Peduli MWCNU Sawahan,” terangnya.
Selain itu, bantuan tenaga lapangan juga datang dari luar Kecamatan Sawahan.
“Giat lapangan dilaksanakan oleh 25 personil Banser Sawahan, 15 personil dari Ngronggot, 6 personil dari Prambon, dan 1 dari Wilangan. Selain Banser, LPBI Kabupaten Madiun menerjunkan relawannya sebanyak 25 orang dan Madiun Kota sebanyak 2 orang,”
Editor: Adnan Aly