Hadiri Jalan Santai Santri MWC NU Baron, Gus Wahid Sampaikan Refleksi Sejarah Resolusi Jihad

Baron, 02 November 2019

Rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri Nasional 2019 belum berakhir. Kali ini Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Baron menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional dengan gelar kegiatan jalan Santai Santri (JSS) bersama MWC NU Baron, di Balai Desa Jekek pada hari Sabtu (02/11). Hadir dalam kesempatan KH. Abdul Wahid Badrus. M.Pd.I menyampaikan refleksi sejarah resolusi jihad serta pesan melawan radikalisme.

JSS merupakan hasil rapat panitia pada tanggal 10 Oktober 2019 lalu yang dipimpin Bapak Abdulloh Munahin, S.Ag selaku ketua panitia dan dihadiri oleh Pengurus MWCNU Baron, kepala MI/SD, MTS/SMP, MA/SMK se-kecamatan Baron. Kegiatan JSS melibatkan seluruh banom dan lembaga NU wilayah Baron serta sebagian lembaga madrasah/ sekolah se-kecamatan Baron di Aula MA Al Hidayah.

Pantuan NU Online Nganjuk di lapangan, sekitar 5000 peserta telah berkumpul sejak pagi hari pukul 06.00 WIB dengan. Selain para peserta, Hadir pula tokoh NU yaitu KH. Abdul Wahid Badrus. M.Pd.I, KH. Budairi Kholil selaku Syuriah MWC NU Nganjuk, Drs. H. Mustajib Aziz selaku ketua tanfidziyah MWC NU Baron, H. Saipul Hidayat, H. Islahudin, dan M. Johanuddin, S.Pd.I selaku Kepala Desa Jekek. Hadir pula Kapolsek Baron, Koramil Baron, Puskesmas Baron dan seluruh pengurus Banom MWC NU Baron. Start pelaksanaan apel pemberangkatan ala Banser dengan dikomandani oleh sahabat Yahya.

KH. Abdul Wahid Badrus. M.Pd.I. bertindak sebagai pembina dalam apel pemberangkatan. Dalam sambutannya, Gus Wahid dengan lantang memaparkan beberapa hal terkait peran santri pada zaman penjajah dengan resolusi jihadnya serta peran santri pada zaman sekarang didepan ribuan peserta JJS.

“Kita perlu ingat dengan kejadian zaman penjajah dulu, peran santri sangatlah jelas, santrilah yang menjadi garda terdepan untuk melawan penjajah. Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa jihad yang mengatakan bahwa membela Tanah Air melawan penjajah hukumnya fardlu ain, oleh sebab itu berpegang pada fatwa mbah Hasyim santri pada saat itu dapat melawan serta mengusir para penjajah.”, jelasnya.

Lanjut Gus Wahid mengajak para peserta yang hadir untuk memastikan anak-anaknya mengenal sejarah Resolusi Jihad dengan peringatan HSN. Tujuannya, menjadikan santri yang memiliki nasionalisme kuat, serta sebagai bentuk perlawan terhadap radikalisme.

“Mari kita kawal anak-anak kita menjadikan anak yang berkualitas dan selalu ingat pada peristiwa-peristiwa zaman dahulu ketika santri melawan penjajah yang sampai saat ini kita peringati dengan nama Hari Santri Nasional. Santri itu wajib menjaga persatuan NKRI, dan lawannya sekarang adalah radikalisme”, imbuhnya.

Apel pemberangkatanpun telah usai dan diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh K. Anis Budairi Kholil selaku pengasuh PP Al Amin Termas. Selanjutnya, kibaran bendera Ansor oleh Gus Wahid, Ketua panitia, koramil Baron serta kapolsek Baron menjadi pertanda pemberangkatan peserta jalan santai santri.

Kemeriahanpun pecah ketika peserta JSS mulai berjalan dengan iringan drumband dari MI Darussalam dan MTsN 4 Nganjuk. Sementara itu, mobil sabraha polisi mengawali pasukan yang ada di depan, dan diakhiri mobil ambulance Puskesmas Baron. Sisi lain, panitia juga menyiapkan doorprize serta hiburan berupa penampilan elektone mutiara nada dari Jati katerban Baron.

Suksesnya kegiatan ini tak lepas dari kerjasama dari panitia serta pihak terkait. Ketua MWC NU Baron, KH Mustajib Azis menyampaikan ucapan terimakasih serta menyampaiakan apresiasinya terhadap seluruh panitia penyelenggara dan peserta yang hadir.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia dan semua pihak terkait yang turut andil dalam mensukseskan kegiatan ini, serta saya sangat senang dengan kehadiran seluruh peserta jalan santai santri.”, tutupnya. (jy/rd)

Konstributor: Zury, Jaey & Rida.
Editor: Moh. Maftuhul Khoir

Digiqole ad

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *